ziarah dalat 6
11 years ago
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
MENGHINDARI GIGITAN NYAMUK
Menghindari Gigitan Nyamuk
13 September 2009 571 views 2 Comments
Jika Anda termasuk salah seorang yang selama ini suka digigit nyamuk, ada kemungkinan Anda termasuk orang yang kurang atau jarang stres. Lho, apa hubungannya? Itulah yang kini masih dipelajari sejumlah tim peneliti di Inggris seperti ditulis di kolom kesehatan Wall Street Journal. Bisa jadi memang ada hubungannya antara ‘tendensi’ nyamuk dan level stres manusia.
Di dunia keilmuan, serangga memang sudah cukup lama dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenai bau-bauan, yang pada akhirnya berhubungan dengan calon mangsa mereka. Nyamuk pun tak terkecuali punya kemampuan yang sama. Namun begitu, penelitian terhadap apa yang bisa menarik atau menolak nyamuk, dengan mengamati 300-400 bahan kimia tertentu yang diproduksi tubuh manusia, jelas sama sekali tidak mudah.
Untunglah, sekelompok peneliti dari Rothamsted Research di Inggris, baru-baru ini bisa jadi sudah menemukan sedikit petunjuk ke arah itu. Tepatnya, mereka menemukan kemungkinan penyebab kenapa di antara manusia yang menjadi mangsa nyamuk, selama ini ada orang-orang yang rajin digigiti dan ada pula yang justru tidak atau jarang. Petunjuk itu ada pada sejumlah zat kimia tertentu yang tampaknya berlebihan dikeluarkan oleh kelompok orang yang ‘tak disukai’ nyamuk tersebut ketimbang pada orang yang ‘laris-manis’ sebagai mangsa.
Zat kimia dimaksud, lebih jauh disebutkan berhubungan dengan level situasi mental atau pikiran seseorang, atau yang bisa disimpulkan sebagai suasana stres. Hanya, belum bisa dipastikan mana saja zat kimia yang tepat dalam hal ini. Namun jika sudah ditemukan, itu akan bisa diolah jadi zat penolak paling ampuh dibanding ramuan yang ada sekarang, yang rata-rata dilaporkan mengandung zat kimia DEET yang disebut-sebut berisiko menimbulkan kanker.
“Nyamuk terbang mengikuti ‘jaringan’ bahan-bahan kimia di udara, dan terutama akan tertarik pada zat tertentu yang mempertemukan mereka dengan manusia. Namun ketika kombinasi zat kimia yang dikeluarkan seorang manusia ‘tercium’ berbeda atau salah, si nyamuk pun akan gagal mengenali calon mangsanya,” ungkap Dr James Logan, salah seorang peneliti di Rothamsted.
Penelitian terhadap bau-bauan dari tubuh manusia yang bisa dikenali nyamuk ini, serta kenapa sebagian orang rentan digigit sementara sebagian lainnya tidak, sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Setidaknya tercatat sejak era 1990-an, di mana ahli kimia Ulrich Bernier, yang kini bekerja di Departemen Pertanian AS, memulai pencarian terhadap apa yang disebutnya sebagai “zat ajaib” manusia yang menjadi daya tarik bagi nyamuk-nyamuk itu. Salah satu zat dimaksud contohnya adalah karbon dioksida, yang dikeluarkan lewat kulit dan hembusan nafas, serta asam laktik yang banyak muncul di kulit terutama saat beraktivitas fisik berat seperti olahraga.(ito/jpnn/gem)
13 September 2009 571 views 2 Comments
Jika Anda termasuk salah seorang yang selama ini suka digigit nyamuk, ada kemungkinan Anda termasuk orang yang kurang atau jarang stres. Lho, apa hubungannya? Itulah yang kini masih dipelajari sejumlah tim peneliti di Inggris seperti ditulis di kolom kesehatan Wall Street Journal. Bisa jadi memang ada hubungannya antara ‘tendensi’ nyamuk dan level stres manusia.
Di dunia keilmuan, serangga memang sudah cukup lama dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam mengenai bau-bauan, yang pada akhirnya berhubungan dengan calon mangsa mereka. Nyamuk pun tak terkecuali punya kemampuan yang sama. Namun begitu, penelitian terhadap apa yang bisa menarik atau menolak nyamuk, dengan mengamati 300-400 bahan kimia tertentu yang diproduksi tubuh manusia, jelas sama sekali tidak mudah.
Untunglah, sekelompok peneliti dari Rothamsted Research di Inggris, baru-baru ini bisa jadi sudah menemukan sedikit petunjuk ke arah itu. Tepatnya, mereka menemukan kemungkinan penyebab kenapa di antara manusia yang menjadi mangsa nyamuk, selama ini ada orang-orang yang rajin digigiti dan ada pula yang justru tidak atau jarang. Petunjuk itu ada pada sejumlah zat kimia tertentu yang tampaknya berlebihan dikeluarkan oleh kelompok orang yang ‘tak disukai’ nyamuk tersebut ketimbang pada orang yang ‘laris-manis’ sebagai mangsa.
Zat kimia dimaksud, lebih jauh disebutkan berhubungan dengan level situasi mental atau pikiran seseorang, atau yang bisa disimpulkan sebagai suasana stres. Hanya, belum bisa dipastikan mana saja zat kimia yang tepat dalam hal ini. Namun jika sudah ditemukan, itu akan bisa diolah jadi zat penolak paling ampuh dibanding ramuan yang ada sekarang, yang rata-rata dilaporkan mengandung zat kimia DEET yang disebut-sebut berisiko menimbulkan kanker.
“Nyamuk terbang mengikuti ‘jaringan’ bahan-bahan kimia di udara, dan terutama akan tertarik pada zat tertentu yang mempertemukan mereka dengan manusia. Namun ketika kombinasi zat kimia yang dikeluarkan seorang manusia ‘tercium’ berbeda atau salah, si nyamuk pun akan gagal mengenali calon mangsanya,” ungkap Dr James Logan, salah seorang peneliti di Rothamsted.
Penelitian terhadap bau-bauan dari tubuh manusia yang bisa dikenali nyamuk ini, serta kenapa sebagian orang rentan digigit sementara sebagian lainnya tidak, sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Setidaknya tercatat sejak era 1990-an, di mana ahli kimia Ulrich Bernier, yang kini bekerja di Departemen Pertanian AS, memulai pencarian terhadap apa yang disebutnya sebagai “zat ajaib” manusia yang menjadi daya tarik bagi nyamuk-nyamuk itu. Salah satu zat dimaksud contohnya adalah karbon dioksida, yang dikeluarkan lewat kulit dan hembusan nafas, serta asam laktik yang banyak muncul di kulit terutama saat beraktivitas fisik berat seperti olahraga.(ito/jpnn/gem)
LAWATAN KE PARLIMEN
Lawatan ini diadakan pada hari kedua persidangan parlimen 2010. Dalam persidangan ini, Ketua Pembangkang telah memberikan ucapan beliau.
Kami pergi bersama-sama kohort 9 dan kohort 8. Ini akan menjadikan satu-satunya kenangan bersama semasa di UPSI. Kenangan bersama ini tidak akan muncul kembali pada hari-hari mendatang.
Saya juga berharap setiap anggota kohort 9 akan lebih berbahagia semasa di sekolah masing-masing nanti.
Binalah hari-hari mendatang kalian bersama keluarga, anak-anak dan cucu-cucu kita yang bakal mendatang serta sediakanlah pula bekalan kita untuk menemui tuhan yang azali.
Kami pergi bersama-sama kohort 9 dan kohort 8. Ini akan menjadikan satu-satunya kenangan bersama semasa di UPSI. Kenangan bersama ini tidak akan muncul kembali pada hari-hari mendatang.
Saya juga berharap setiap anggota kohort 9 akan lebih berbahagia semasa di sekolah masing-masing nanti.
Binalah hari-hari mendatang kalian bersama keluarga, anak-anak dan cucu-cucu kita yang bakal mendatang serta sediakanlah pula bekalan kita untuk menemui tuhan yang azali.
My Blog List
Adakah anda gembira belajar blok
Followers
About Me
- mahani
- Suka melancong
salam,selamat pagi bm kita belum siap ..he..he
ReplyDeletesalam. selalu2lah jengok ikutsukakoi dan blog li tu.saje2 suka2.
ReplyDeleteMemori tu tetap akan bersama-sama saya di mana jua saya berada
ReplyDeleteASSALAMUALAIKUN NANTI BALIKKALAH
ReplyDeletebalik sekolah ni satu kerja lagi kerja kursus nak buat lagi satu hallah
ReplyDeletecamne kitani bm belum buat
ReplyDeletebuat kerja kursus cepat jangan nak balik aja kau nak dengar cerita tak hujung minggu lepas aku tinggal sorang pada pukul 2 pagi aku tersedar dari tidur....nantilah aku sambung cerita ni takut kau orang panik.....
ReplyDeletenak sambung cerita .setelah aku terjaga aku terdengar satu bunyi pekikan yang nyaring....rupa-rupanya kucing hendak mengawan.lahabau betul
ReplyDeleteMacamana datin temerloh. Ikan patin masih terus membiak ke.... Jgn lupa bekalkan untuk saya sambal marvelous pahang untuk fasa depan.
ReplyDeleteSaya amat bersyukur kerana telah belajar IT pada fasa ini. Terima kasih banyak-banyak pada Puan Harnani dan rakan-rakan yang telah mengakjar saya selama ini.
ReplyDelete